TEMPO.CO, Jakarta - Perjalanan wisata dapat dilakukan oleh siapapun, termasuk penyandang disabilitas dari beragam jenis disabilitas. Tentunya perjalanan akan terasa menyenangkan bila dipersiapkan dengan baik.
Baca juga:
Tunanetra Nonton Asian Games 2018, Beli Tiket Sampai ke Stadion
Yang Harus Dicermati Maskapai Saat Melayani Penumpang Disabilitas
Untuk penyandang disabilitas yang hendak plesiran, ada beberapa hal yang mesti disiapkan supaya kegiatan wisata berjalan dengan baik. Berikut ini beberapa tips perjalanan wisata bagi penyandang disabilitas yang ingin travelling:
1. Membawa dan menunjukkan alat penunjang identitas penyandang disabilitas
Beberapa traveller Tunanetra selalu membawa tongkat, terutama ketika berkunjung ke tempat tempat yang sudah memiliki akses untuk disabilitas. Salah satunya Singapura. "Saat di Bandara Changi, kami langsung disambut petugas ketika mengeluarkan tongkat sejak keluar dari pesawat," ujar seorang traveller Tunanetra, Hadiyanti Ramadhani.
Menurut dia, akses di Bandara Changi sangat baik. Mulai dari tersedianya lantai blok pengarah tongkat Tunanetra, hingga telepon umum untuk little people dengan tinggi sekitar 50 sentimeter.
2. Siapkan itinerary jauh lebih matang dari perjalanan yang dilakukan oleh Traveller pada umumnya
Melakukan perjalanan wisata bagi penyandang disabilitas, berarti mengeluarkan ongkos dua kali lipat lebih besar. Sebab, ada beberapa penyandang disabilitas yang alat penunjangnya terkadang tidak dapat dibawa ke tempat tujuan wisata.
Konsekuensinya, beberapa alat penunjang harus disewa di tempat tujuan. Salah satunya adalah kursi roda. Beberapa tempat tujuan wisata menyediakan kursi roda secara gratis. Namun masih banyak pula tempat wisata yang belum sadar sehingga tidak menyediakan atau menyewakan kursi roda bagi pengunjung berkebutuhan khusus.
3. Pilih destinasi wisata yang sudah ramah penyandang disabilitas
Destinasi wisata yang ramah untuk penyandang disabilitas biasanya daerah yang menyediakan wisata urban, seperti wisata arsitektur, wisata kuliner, atau wisata perkotaan. Untuk destinasi alam, pilih daerah pantai yang landai di mana penyandang disabilitas aman dalam melakukan mobilitasnya.
Artikel lainnya:
Menilik Prajurit TNI Disabilitas di Pusat Rehabilitasi Kemenhan
3 Syarat Rumah Ramah Disabilitas, Awas Lantai dan Desain Ruangan
4. Tidak memilih destinasi wisata dengan kontur tanah atau medan yang ekstrem
Penyandang disabilitas tetap dapat berwisata ke daerah pegunungan asalkan tidak memiliki medan tempuh yang ekstrem, misalnya harus melewati sungai dengan jembatan sempit atau kontur tanah yang licin dan terjal yang berbahaya. "Kalau mau menantang adrenalin bisa melakukan kegiatan outbond khusus penyandang disabilitas," ujar traveller penyandang disabilitas netra, Santi Puspitadewi.
Salah satu kegiatan outbond yang bisa menjadi rujukan adalah kegiatan yang diadakan lembaga Outbond Indonesia. Lembaga ini menyediakan kegiatan outbond untuk beragam disabilitas dan pesertanya dikelompokkan secara acak. Dengan begitu, setiap peserta bisa saling berkomunikasi dan bekerjasama.
Selanjutnya: Pilih penginapan dan pendamping